🦓 Mutu Bahan Pangan Terbaik Adalah
1PERATURAN MUTU PANGAN Perkembangan industri pangan : 1) health food (garlic pearl, germ wheat oil, ginseng, organic ve
1I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Mata pelajaran Pengujian mutu pangan merupakan kumpulan bahan kajian dan pembelajaran tentang identifikasi parameter mutu hasil pertanian dan perikanan (bahan pangan) dan produk olahannya, identifikasi metode pengujian berbagai jenis parameter mutu hasil pertanian dan perikanan (bahan pangan) dan produk olahannya, serta identifikasi peralatan dan bahan untuk pengujian berbagai parameter mutu hasil pertanian dan perikanan (bahan pangan) dan produk olahannya.
Sasaranprogram keamanan pangan adalah: (1) Menghindarkan masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan, yang tercermin dari meningkatnya pengetahuan dan kesadaran produsen terhadap mutu dan keamanan pangan; (2) Memantapkan kelembagaan pangan, yang antara lain dicerminkan oleh adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur keamanan pangan; dan (3) Meningkatkan jumlah industri pangan yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pendinginanmaupun pembekuan tidak dapat meningkatkan mutu bahan pangan, hasil terbaik yang dapat diharapkan hanyalah mempertahankan mutu tersebut pada kondisi terdekat dengan saat akan memulai proses pendinginan. Hal ini berarti mutu hasil pendinginan sangat dipengaruhi oleh mutu bahan pada saat awal proses pendinginan. (W/m 2.K), k adalah
Akantetapi karena pada dasaranya HACCP ini diciptakan untuk tujuan kemaslahatan manusia dalam kaitannya dengan pangan dan pemenuhan kebutuhan akan makanan maka ada baiknya jika setiap perusahaan maupun industri di bidang pangan menerapkan HACCP ini sebagai system kendali mutu pangan dari produk-prosuk yang dihasilkan.Agar tercipta suatu kondisi pangan masyarakat yang kondusif, tanpa terjadi kasus-kasus dalam hal pangan lagi di masa yang akan datang.
Untukmempertahankan mutu dari bahan pangan, maka dibutuhkan suatu teknik rekayasa proses pangan untuk mempertahankan mutu bahan pangan seperti teknik pendinginan dan pembekuan. Teknik pendinginan dan pembekuan merupakan salah satu cara pengawetan tertua yang didasarkan pada pengambilan panas dari bahan.
dalamkonteks pangan, jaminan mutu merupakan suatu program menyeluruh yang meliputi semua aspek mengenai produk dan kondisi penanganan, pengolahan, pengemasan, distribusi dan penyimpanan produk untuk menghasilkan produk dengan mutu terbaik dan menjamin produksi makanan secara aman dengan produksi yang baik, sehingga jaminan mutu secara
BahanTambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan
Mutubahan hasil pertanian : seperangkat sifat atau faktor pada produk bahan hasil pertanian yang membedakan tingkat pemuas/aseptabilitas produk itu bagi pembeli/konsumen Parameter mutu : gabungan dari dua atau lebih sifat mutu yang menjadi suatu ukuran. Standar : spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan
Padagaris besarnya, aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam industri pangan adalah aspek teknologi, penyebaran lokasi, penyerapan tenaga kerja, produksi, ekspor dan peningkatan mutu. Peran serta teknologi harus selalu didampingi kajian ekonomis yang terkait dengan faktor mutu. Walaupun faktor mutu akan menambah biaya produksi, peningkatan
JaminanMutu Pangan MK. Teknologi Pengolahan Pangan & Hasil Pertanian Oleh Indria Purwantiningrum PS. Ilmu & Teknologi Pangan Universitas Brawijaya 2013 f Content HACCP GMP Persyaratan pengadaan, penyiapan bahan pangan Cara produksi pangan yang baik (CPPB-IRT) Rantai Pemasok Pangan (Food Supply Chain) f Konsep Mutu Pangan •
Salahsatu sasaran pengembangan di bidang pangan adalah terjaminnya masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan. (1983) mengklasifikasikan karakteristik mutu bahan pangan menjadi dua kelompok, yaitu : (1) karakteristik fisik/tampak, meliputi penampilan yaitu warna, ukuran, bentuk dan cacat fisik; kinestika yaitu tekstur
Kdzr. Padang ANTARA - Bahan pangan pada umumnya memiliki kandungan air yang berbeda-beda. Kandungan air sangat berpengaruh terhadap konsistensi bahan pangan karena sebagian bahan pangan mempunyai kandungan air sampai dengan 70 persen atau lebih. Contohnya sayur sayuran dan buah-buahan segar memiliki kandungan air sebanyak 90-95 persen , susu 85-90 persen , ikan 70-80 persen , telur 70-75 persen dan daging 60-70%. Kandungan air inilah yang merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas mutu dari bahan pangan. Semakin banyak kadar air yang terkandung dalam bahan pangan, maka umur simpannya semakin pendek karena kalau suatu bahan pagan banyak mengandung kadar air, maka sangat memungkinkan adanya mikroba yang tumbuh sehingga dapat menurunkan mutu dari bahan pangan tersebut. Untuk mempertahankan mutu dari bahan pangan, maka dibutuhkan suatu teknik rekayasa proses pangan untuk mempertahankan mutu bahan pangan seperti teknik pendinginan dan pendinginan dan pembekuan merupakan salah satu cara pengawetan tertua yang didasarkan pada pengambilan panas dari bahan. Teknik pendinginan refrigerasi mengacu pada proses penurunan suhu produk yang tidak mencapai titik bekunya yang artinya selama proses pendinginan, suhu bahan pangan menurun tetapi kandungan air didalamnya tidak sampai membeku. Pendinginan produk pangan biasanya dilakukan pada suhu -2C sampai dengan 16C. Salah satu metode pendinginan yang biasanya diapakai adalah sistem refrigerasi kompresi mekanis. Cara kerja sistem ini adalah dengan menyerap panas oleh zat pendingin pada waktu terjadi perubahan fase, yaitu dari fase cair ke fase uap. Mesin utama yang digunakan untuk memanfaatkan bahan pendingin adalah kompresor. Alat ini dibutuhkan untuk memompa zat pendingin agar siklus perubahan gas menjadi cair dan sebaliknya dapat terjadi secara kontiniu. Alat pendingin di rumah tangga seperti kulkas, air conditioner AC atau cold storage umumnya menggunakan prinsip sistem refrigerasi mekanis dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan laju beberapa reaksi kimia dan biokimia, sehingga mampu meningkatkan umur simpannya 2-5 kali pada setiap penurunan suhu 10C. Namun pendinginan juga dapat menyebabkan chilling injury atau perubahan tekstur yang ditandai dengan penampakan bahan pangan yang memar atau busuk. Proses pendinginan dapat memperpanjang umur simpan produk pangan yang mudah rusak hingga beberapa hari atau beberapa minggu. Hal ini disebabkan karena terhambatnya beberapa mikroba pembusuk/patogen pada suhu rendah. Secara umum, hampir semua bakteri patogen pertumbuhannya terhambat pada suhu rendah. Akan tetapi, beberapa mikroba pembusuk ada yang bersifat psikrofilik yaitu tahan terhadap suhu rendah 0-5C dan menyebabkan kerusakan, sehingga beberapa bahan pangan tidak disarankan untuk disimpan dalam suhu pendiginan dan sebaiknya dilakukan proses pembekuan. Teknik pembekuan freezing adalah penyimpanan bahan pangan dibawah titik level, yang melibatkan proses perubahan fase cair menjadi es dan Kristal es. Proses pembekuan -18C sampai dengan -40C. Pembekuan juga melibatkan pindah panas seperti sistem refrigeran pada pemdinginan, akan tetapi panas yang diserap dari bahan/produk pangan lebih banyak sehingga melampaui panas laten pembekuannya dan menyebabkan air dalam bahan pangan berubah fase cair menjadi es beku. Pada awal proses pembekuan terjadi fase pre-freezing suhu bahan pangan diturunkan dari suhu awal ke suhu titik bekunya. Titik beku produk pangan pangan adalah suhu ketika sejumlah kristal es terbentuk dan mencapai kesetimbangan dengan air di sekitarnya yang pada tahap ini semua kandungan air bahan pangan dalam keadaan cair. Setelahnya masuk kepada tahap freezing disini terjadi perubahan fase dari cair ke padat es pada suhu konstan. Setelah freezing, bahan pangan yang membeku turun suhunya hingga mencapai suhu yang diinginkan suhu eutektik. Pada tahap pre-freezing dan tahap penurunan suhu dari beku mencapai suhu eutektik melibatkan panas jenis sensible sedangkan tahap freezing melibatkan panas laten yaitu panas yang digunakan untuk merubah fase cair menjadi gas. Dengan teknik pembekuan, bahan pangan akan tahan sampai beberapa bulan bahkan bisa sampai beberapa positif dari pembekuan adalah dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan menurunkan laju reaksi kimia dan biokimia sehingga dapat memperpanjang umur simpan produk pangan, karena selama pembekuan, suhu produk pangan menurun hingga dibawah titik bekunya. Sebagian air berubah wujud dari fase cair ke fase padat dan membentuk kristal es. Adanya kristalisasi air ini akan menyebabkan mobilitas air terbatas, sehingga aktivitas air menurun. Penurunan aktivitas air ini berpengaruh pada penghambatan pertumbuhan mikroba serta reaksi reaksi kimia dan biokimia yang mempengaruhi mutu dan keawetan produk pangan. Pengaruh negatif pembekuan antara lain dapat merusak komponen kimiawi seperti denaturasi protein dan perubahan tekstur bahan pangan yang pembekuan juga berpengaruh terhadap mutu produk yang dihasilkan, karena laju pembekuan lambat akan mengakibatkan pembentukan kristal es yang lambat dan kristal es yang terbentuk akan menjadi besar. Pembentukan kristal es yang lambat dan besar ini akan merusak struktur sel bahan pangan yang berakibat pada penurunan mutunya. Selama pembekuan lambat, kristal es yang tumbuh pada ruang antar sel menyebabkan perubahan bentuk deformasi dan kerusakan dinding sel di dekatnya. Kristal es mempunyai tekanan uap air yang lebih rendah dibandingkan di dalam sel sehingga air berpindah dari dalam sel menuju kristal yang sedang tumbuh. Akibatnya sel mengalami dehidrasi dan secara permanen mengalami kerusakan akibat peningkatan konsentrasi solute. Laju pembekuan yang cepat akan menghasilkan kristal es yang kecil-kecil dan halus baik pada ruang antar sel maupun di dalam sel, sehingga kerusakan sel pada bahan pangan dapat dikurangi dan mutu bahan pangan lebih terjaga serta tidak terbentuk gradien tekanan uap air sehingga dehidrasi menjadi rendah. selain itu tekstur bahan pangan tetap tidak berubah. Akan tetapi laju pembekuan yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan akibat jaringan pecah atau mengetahui perbedaan antara teknik pembekuan dan pendinginan, kita dapat menentukan untuk menyimpan bahan pangan sesuai dengan kebutuhan. Pada bahan pangan segar seperti sayur dan buah sebaiknya disimpan pada suhu dingin 7C – 10C, sedangkan bahan pangan hewani disimpan pada suhu beku dimana untuk penyimpanan selama 3 hari dengan suhu -5C – 10C, untuk penyimpanan 1 minggu menggunakan suhu -19C – -5C dan untuk penyimpanan lebih dari 1 minggu di bawah adalah mahasiswa S2 Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor
Posted on August 9, 2022 Peran Ibu sangat penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Termasuk untuk memastikan anggota keluarga mendapat asupan gizi seimbang setiap harinya dari sumber pangan yang bervariasi dan juga baik mutunya. Untuk itu, yuk Bu, cari tahu lebih banyak mengenai standar mutu pangan sehingga Ibu dapat memilih produk pangan terbaik bagi keluarga tercinta. Standar mutu pangan di Indonesia Standarisasi dalam dunia pangan tujuannya adalah menciptakan Batasan yang kemudian dapat menjamin keamanan dan ketahanan pangan. Di Indonesia pemerintah mengupayakan terjaganya standar mutu pangan, diantaranya melaui Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722 Tahun 1988 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan. Aturan-aturan ini mengacu kepada aturan dari WHO dan diawasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM. Peran Ibu dalam menjaga standar mutu pangan Ibu maupun ayah sebagai konsumen berperan penting sebagai salah satu pendeteksi standar mutu pangan. Konsumen perlu jeli dan teliti dalam memastikan apakah kandungan suatu produk pangan sesuai dengan labelnya dan sesuai dengan peraturan pemerintah. Label pada kemasan produk makanan merupakan bentuk tanggung jawab produsen terhadap konsumen. Ibu sebagai konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar mengenai produk pangan yang Ibu beli. Dengan membaca label, Ibu dapat mempertimbangkan apakah produk pangan yang akan Ibu beli baik atau tidak bagi kesehatan keluarga Ibu, juga apakah dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Apa yang harus Ibu perhatikan dalam memeriksa label produk pangan? Membaca label pada kemasan, termasuk memeriksa daftar bahan yang digunakan, kandungan gizi sesuai klaim, kandungan pengawet, perasa, atau pewarna, serta berat apakah produk pangan memiliki ijin sertifikat Halal bagi yang tanggal produksi maupun tanggal kadaluarsa produk pangan sebelum membeli. Kemudian, Ibu dapat menyesuaikan produk pangan yang dipilih dengan kebutuhan keluarga Ibu. Misalnya, menghidari bahan-bahan tertentu apabila ada riwayat alergi atau intoleransi bahan pangan, membeli bahan pangan yang masa kadaluarsa pendek secukupnya saja supaya cepat habis dan tidak keburu rusak, dan lain sebagainya. Yuk Bu, selalu bersikap cermat dalam membeli produk dengan standar mutu pangan yang terjaga untuk mendukung kesehatan keluarga tercinta. Sumber PT Mitra Maju Perkasa Nusantara bergerak dalam bidang pengadaan material bangunan antara lain Bata ringan Walbrik, Intiglobal, Betacon, Indoblok, Deltabrick, Elcon, dan PlatinumPanel Dinding dan LantaiPipa PVC, PPR, HDPE, dan ConduitMortar untuk perekat bata / plester / acian / render / floor / hardener / perekat keramik Distribusi Bahan Kebutuhan PokokAlat-Alat KesehatanGarmen Dengan didukung pabrik yang dimiliki sendiri maupun mitra kerja, kami memberikan produk dan layanan berkualitas sesuai permintaan customer dengan harga kompetitif baik untuk pemenuhan kebutuhan lokal, nasional maupun internasional. Demi kelancaran dalam bisnis kami,kami dari PT Mitra Maju Perkasa Nusantara menjadi partner dari PT Jasa Konsultan Keuangan dalam hal konsultasi bisnis serta accounting service nya
mutu bahan pangan terbaik adalah